Kebohongan (juga
disebut kepalsuan) adalah jenis penipuan dalam bentuk pernyataan yang tidak
benar, terutama dengan maksud untuk menipu orang lain, seringkali dengan niat
lebih lanjut untuk menjaga rahasia atau reputasi, perasaan melindungi seseorang
atau untuk menghindari hukuman atau tolakan untuk satu tindakan. Berbohong
adalah menyatakan sesuatu yang yang tahu tidak benar atau bahwa orang tidak
jujur yakini benar dengan maksud bahwa seseorang akan membawanya untuk
kebenaran. Seorang pembohong adalah orang yang berbohong, yang sebelumnya telah
berbohong, atau yang cenderung oleh alam untuk berbohong berulang kali - bahkan
ketika tidak diperlukan.
Berbohong biasanya digunakan
untuk merujuk kepada penipuan dalam komunikasi lisan
atau tertulis. Bentuk lain dari
penipuan, seperti penyamaran atau pemalsuan, biasanya tidak
dianggap sebagai kebohongan, meskipun maksud yang mendasarinya mungkin sama.
Namun, bahkan pernyataan yang sebenarnya dapat digunakan untuk menipu. Dalam
situasi ini, itu adalah maksud yang keseluruhan berbohong daripada kebenaran
pernyataan dari setiap individu yang dianggap kebohongan.
Sebab-Sebab
Kebohongan
Ada
bermacam-macam alasan yang mendorong orang untuk melakukan kebohongan, antara
lain sebagai berikut:
> Berbohong
hanya sekedar iseng
Orang
dapat berbohong hanya karena ingin menikmati kesenangan murahan. Orang merasa
senang jika ada orang lain yang tertipu atau terpedaya.
> Berbohong
untuk memperoleh kepentingan tertentu
Para
pedagang misalnya, kadang-kadang menipu supaya bisa mendapat untung lebih
besar.
> Berbohong
karena takut dalam situasi terjepit
Untuk
menyelamatkan diri dari situasi yang sulit ia terpaksa berbohong.
Cara dasar mengetahui kebohongan seseorang ialah sebagai berikut :
Cara dasar mengetahui kebohongan seseorang ialah sebagai berikut :
1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara
Sebagai
seorang teman, anda pasti mengetahui cara biasanya sahabat atau orang yang anda
kenal ketika berbicara. Ada hal-hal yang khas dari setiap orang ketika
mengujarkan sesuatu, baik ketika sedih, senang, marah, dan lain sebagainya.
Biasanya ciri ini juga diikuti dengan gesture khusus, seperti gerak bibir,
tangan, badan, mata, alis dan lain sebagainya yang satu sama lain memiliki
perbedaan. Cara-cara yang tidak sama dengan cara yang biasanya dilakukan ketika
berbicara bisa menjadi petunjuk awal.
2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
Seseorang
yang berada dalam tekanan dan desakan psikologis juga mengalami tekanan fisik
tertentu sebagai imbasnya. Misalnya detak jantung yang meningkat dan aliran
darah yang cepat. Hal ini mempengaruhi aktivitas fisik lainnya, dalam hal ini
adalah aktivitas berbicara. Orang yang berbohong cenderung memiliki nada bicara
dan tekanan yang tidak wajar. Hal ini dikarenakan oleh tekanan serta
pertimbangan pikiran yang tarik ulur dalam menyatakan kebohongan. Pada dasarnya,
menyatakan kebohongan adalah hal yang secara alamiah akan memberikan tekanan
sekaligus pada kondisi psikologi, fisik, serta mental. Oleh karena itu, tekanan
yang muncul lebih besar.
3. Lihatlah beberapa pertanda dan gesture
(gerak-gerik) khusus yang muncul.
Berikut
ini adalah beberapa pertanda dan gesture yang seringkali dijumpai pada orang
yang sedang berbohong;
Gerak
tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara
berlebihan. Orang yang sedang berbohong cenderung 'membeku', tidak sering
berhadapan dengan lawan bicara,dan berusaha meminimalisasi gerak tubuhnya. Ada
pula yang justru bergrak secara berlebihan. Semua itu adalah usaha untuk
menghindari munculnya tanda-tanda bahwa dia sedang berbohong. Namun, hal ni
justru juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong.
Tidak
ada kontak mata. Orang sedang berbohong seringkali menghindari kontak mata.
Secara naluriah, dia akan menghidari tatapan mata lawan bicaranya. Kontak mata
dalam berbicara merupakan pendukung dan juga menyimpan informasi tambahan
ketika berbicara. Dengan melakukan kontak mata, seseorang yang sedang dibohongi
akan menangkap signal informasi yang tidak sinkron dengan apa yang diucapkan.
Itulah mengapa kemudian ada juga ilmu ilmiah membaca pikiran orang lain melalui
kontak mata.
Gesture
bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan. Misalnya mengkukur2,
memainkan kuku jari, mengedipkan mata secara berlebihan, menelan ludah
berkali-kali, dan gerakan lain yang dilakukan berulang-ulang. Perasaan takut,
gugup, tidak nyaman, serta bayangan tentang apa yang akan terjadi jika dia
diketahui berbohong akan membuat orang mengalami tekanan yang tinggi dan
melakukan hal-hal yang sebenarnya menunjukkan kegelisahan.
Melihat
ke bagian kanan atas. Melihat ke arah ini diasosiasikan sebagai usaha untuk
memperkerjakan dan mengolah otak kanan untuk memunculkan imajinasi, yaitu usaha
untuk membuat jalinan cerita berdasarkan apa yang telah diceritakannya.
Sebaliknya, melihat ke bagian kiri disosiasikan sebagai usaha memanggil memori
untuk menyatakan kebenaran/jalinan
cerita
yang sesungguhnya.
· Mata yang terbuka lebar dan memasang tampang
innocent (tidak bersalah). Kebiasaan di masa kecil yang masih kita bawa
sekarang adalah membuka mata selebar-lebarnya dan membuat tampang innocent,
seolah-olah hendak berkata, "Siapa? ....Aku yang bersalah?!" Hal ini
sering kita lakukan pada saat kecil dulu ketika mama memergoki ada sebungkus
roti gede yang hilang dari kulkas. !(^^)
· Bicara yang tersendat-sendat (paused). Tidak
semua orang memiliki bakat yang besar dalam membuat cerita serta berbicara
dengan lancar pada saat berbohong. Sehingga, seringkali ditemui pembicaraan
yang dihentikan sejenak dan dalam tempo yang tidak wajar. Biasanya terjadi
ketika suatu bagian cerita bohong hendak dilontarkan, yaitu ketika dia sedang
berusaha mengarang suatu jalinan cerita. Di sinilah biasanya cerita yang
disampaikan mulai tidak konsisten dan berubah-ubah.
· Menyentuh hidung dan menutup wajah atau
mulut. Ini juga merupakan bawaan sejak kecil, yang merupakan respon reflektif
ketika seseorang ingin menutup-nutupi sesuatu.
· Nada bicara yang tinggi. Orang yang berbohong
cenderung menaikkan nada bicara. Baik karena sebagai usaha menegaskan informasi
yang disampaikan, emosi yang meningkat, maupun tekanan yang tinggi. Hal ini
akan sangat mudah diketahui apabila anda telah mengenal kebiasaan berbicara
lawan bicara.
4. Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus
disampaikan.
Berbohong
tidak hanya dengan mengucapkan hal yang tidak sebenarnya, namun juga dengan
menghilangkan informasi yang seharusnya dikatakan pada lawan bicara. Indikasi
ini sebenarnya justru lebih mudah diketahui karena biasanya jalinan
informasi/atau cerita yang disampaikan menjadi tidak utuh dan menimbulkan
banyak pertanyaan. Pertanda-pertanda tersebut di atas masih tetap akan muncul.
Setelah menyampaikan informasi dengan gaya yang meyakinkan, dia akan melakukan
gesture-gesture tertentu, misalnya menyentuh hidung atau menutup mulut/wajah.
5. Tanyailah orang yang anda duga berbohong.
Tentu
saja cara ini juga akan mengundang resiko besar. Apabila, ternyata lawan bicara
anda tidak berbohong, maka cara ini akan membawa dampak buruk. Oleh karena itu,
pergunakan cara ini juka anda telah mendapatkan banyak pertanda di atas dan
anda yakin benar bahwa lawan bicara anda telah berbohong. Akan tetapi,
membiarkan dan tidak menanyai orang yang sedang berbohong pun juga akan
berdampak sangat buruk, terutama bagi si pelaku. Oleh karena itu, cara ini juga
merupakan solusi agar si pelaku kebohongan mengaku dan masalah kemudian dapat
dicarikan solusi untuk diselesaikan.
6. Gunakan Intuisi.
Percaya
atau tidak, manusia diciptakan memiliki intuisi. Selain itu, manusia diciptakan
untuk mengatakan kebenaran. Oleh karena itu manusia pada dasarnya susah untuk melakukan
kebohongan dan sulit untuk dibohongi. Intuisi sama sekali berbeda dengan nafsu,
karena nafsu berkaitan dengan keinginan, sehingga bersifat subjektif. Sedangkan
intuisi bersikap objektif dan tidak berdasarkan dengan keinginan. Jadi merasa
dibohongi dan berprasangka dibohongi tidaklah sama. Sebelum meyakini diri anda
dibohongi, tanyakanlah pada diri anda apakah ini karena prasangka ataukah
karena intuisi anda. Meskipun anda pada akhirnya tidak tahu apakah anda
dibohongi dengan adanya bukti, tapi setidaknya anda tahu bahwa seseorang
sepertinya sedang berbohong pada anda sehingga anda tidak akan mempercayainya
begitu saja.
semoga bermanfaat, selamat mencoba....